Rabu, 24 Oktober 2012

Personality

Kepribadian apa sih? Menurut wikipedia, kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.



Jadi, kepribadian itu intinya sifat yah? Terus gimana caranya biar kita bisa punya kepribadian yang baik? Kepribadian baik itu yang kayak gimana sih? Nah, di sini saya mau bicara tentang kepribadian, tapi dari sudut pandang agama

Jadi gini, 'Ali (rodliallahu'anhu) pernah berkata :
  1. Jadilah manusia yang paling baik di sisi Allah;
  2. Jadilah manusia paling buruk dalam pandangan dirimu;
  3. Jadilah manusia biasa di hadapan orang lain.

Syekh 'Abdul Qadir Jailani juga pernah berkata :
Bila engkau bertemu dengan seseorang,  hendaknya engkau memandang dia itu lebih utama daripada dirimu dan katakan dalam hatimu : 'Boleh jadi dia lebih baik di sisi Allah daripada diriku ini dan lebih tinggi derajatnya.'

Jika dia orang yang lebih kecil dan lebih muda darimu, maka katakanlah dalam hatimu : 'Boleh jadi orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa kepada Allah, sedangkan aku adalah orang yang telah banyak berbuat dosa, maka tidak diragukan lagi kalau derajat dirinya jauh lebih baik daripada aku.'

Jika dia itu orang yang lebih tua, hendaknya engkau mengatakan dalalm hati : 'Orang ini telah lebih dahulu beribadah kepada Allah daripada diriku.'

Jika dia orang yang 'alim (pandai), maka katakanlah dalam hatimu : 'Orang ini telah diberi oleh Allah sesuatu yang tidak bisa aku raih, telah mendapatkan apa yang tidak bisa aku dapatkan, telah mengetahui apa yang tidak aku ketahui, dan telah mengamalkan ilmunya.'

Bila dia orang yang bodoh, maka katakanlah dalam hatimu : 'Orang ini durhaka kepada Alllah karena kebodohannya, sedangkan aku durhaka kepada-Nya, padahal aku mengetahuinya. Aku tidak tahu dengan apa umurku akan Allah akhiri (apakah dengan khusnul khotimah atau dengan su'ul khotimah).'

Bila dia orang yang kafir, maka katakanlah dalam hatimu : 'Aku tidak tahu bisa jadi dia akan masuk Islam, lalu menyudahi seluruh amalannya dengan amal sholeh, dan bisa jadi aku terjerumus menjadi kafir, lalu menyudahi seluruh amalanku dengan amal yang buruk.'

Dalam pandangan Islam semua manusia itu sama, tidak dibeda-bedakan karena status sosial, harta, tahta, keturunan, atau latar belakang pendidikannya. Manusia yang paling mulia derajatnya di sisi Allah adalah yang paling tinggi kadar ketaqwaannya di antara mereka. Oleh karena itu sebagian ulama berdo'a dengan do'a berikut :
"Ya Allah, jadikanlah aku orang yang pandai bersabar dan bersyukur; jadikanlah aku seorang yang hina menurut pandangan diriku sendiri, dan jadikanlah aku orang yang besar menurut pandangan orang lain."

Yaps. Itu tadi tiga faktor pembentuk kepribadian, yang menurut saya memang benar sekali, dan sedikit menampar hati . Mulai perbaiki kepribadian yuukk! Semoga bermanfaat:

Memaknai ibadah qurban

Perintah Qurban Dalam Al-Quran dalam Surat Al-Maidah ayat 27, Ash-Shaffat ayat 102 – 107 dan Al-Kautsar ayat 2 berbunyi : "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah." Jadi ibadah qurban merupakan pembuktian kecintaan dan keikhlasan kita kepada Allah.

Sejarah Qurban
  Ibadah qurban memiliki sejarah yang begitu panjang. Allah SWT telah memerintahkan ibadah qurban kepada umat manusia, sejak zaman Nabi Adam AS. Perintah qurban mulai diperintahkan kepada dua putra Nabi Adam AS, yakni Habil yang berprofesi sebagai petani dan Qabil seorang peternak. Keduanya diminta untuk berqurban dengan harta terbaik yang mereka miliki.

Peristiwa qurban dua anak manusia itu dikisahkan dalam Alquran surat al-Maaidah ayat 27. Allah SWT berfirman, ''Dan ceritakanlah (Muhammad) kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (qrban) dari orang-orang yang bertakwa.''

Seiring bergulirnya zaman, perintah berqurban juga diterima Nabi Ibrahim AS. Setelah melalui penantian yang begitu panjang, Ibrahim akhirnya dikaruniai seorang putra bernama Ismail, dari istrinya yang bernama Siti Hajar. Ia pun begitu gembira dan bahagia. Namun, kebahagiaannya memiliki seorang putra, kemudian diuji oleh Allah SWT.

Saat berusia 100 tahun, datanglah sebuah perintah Allah SWT kepadanya melalui sebuah mimpi. ''...Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu..?'' (QS: as-Saffat:102). Dengan penuh keikhlasan, Ismail pun menjawab, ''...Wahai Ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepada mu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.'' (QS:as-Saffat:102).

Kemudian, Nabi Ibrahim AS membawa Ismail ke suatu tempat yang sepi di Mina. Ismail pun mengajukan tiga syarat kepada sang ayah sebelum menyembelihnya. Pertama, sebelum menyembelih, hendaknya Nabi Ibrahim AS menajamkan pisaunya. Kedua, ketika disembelih, muka Ismail harus ditutup agar tak timbul rasa ragu dalam hatinya. Ketiga, jika penyembelihan telah selesai, pakaiannya yang berlumur darah dibawa kepada ibunya, sebagai saksi qurban telah dilaksanakan.

''Maka tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). Lalu Kami panggil dia, 'Wahai Ibrahim!' sesungguhnya engkau telah membenarkan mimpi itu...'' (QS: as-Saffat ayat 103-104). Ketika pisau telah diarahkan ke arah leher Ismail, lalu Allah SWT menggantikannya dengan seekor domba yang besar.

''Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.'' Atas pengorbanan Ibrahim AS itu, Allah SWT berfirman, ''Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Selamat sejahtera bagi Ibrahim. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.'' (QS: as-Saffat:108-109).

Makna Qurban
Lalu apa makna dari perintah berqurban? Melaksanakan ibadah qurban tidak semata-mata ibadah yang berhubungan dengan Sang Pencipta saja , namun lebih bermakna sosial. Inti pesan ibadah qurban adalah solidaritas, kepedulian kepada orang yang membutuhkan. Hanya sedikit dari orang banyak yang sadar. Hanya sedikit dari orang yang sadar itu yang mau berjuang. Dan hanya sedikit dari yang berjuang itu yang mau berqurban.
Pengorbanan sesungguhnya bukan hanya harta benda, melainkan juga jiwa, raga, hati dan pikiran yang semata-mata karena Allah. Seorang yang beriman, akan memberikan sesuatu yang paling dicintainya kepada Allah SWT, seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim AS.
Ibadah qurban sebagai bentuk ketaatan ke Allah dalam pelaksanaanya kadah hanya di anggap sebagai sebuah rutinitas tiap idul Adha... Kadang kita lihat pada saat idul Adha banyak banyak orang hanya mau mendapatkan daging sampai rela untuk berdesak-desakan bahkan kadang ada yang meninggal. Andaikan ibadah qurban bisa kita maknai secara luas, tidak akan ada kemiskinan di negeri, karena setiap saat orang rela mengorbankan hartanya demi kepentingan masyarakat.

Kamis, 18 Oktober 2012

Tabir sebuah janji

Hidup kadang tidak semudah yang kita bayangkan. Persoalan yang muncul dalam kehidupan kita harus kita sikapi dengan berfikir positif.Setiap masalah perlu kita sikapi dengan hati yang tenang dan kecerdasan untuk memecahkkanya. Berikut cerita yang bisa kita ambil hikmahnya. learn more

Bangkit dari keterpurukan

Siapa sih orang yang tidak pernah gagal?..banyak orang yang menilai kegagalan itu musibah... sehingga banyak yang depresi karenanya.. padahal kalau kita melihat sudut pandang yang lain.. kegagalan sebagai awal dari sebuah kesuksesan dan anggaplah ini sebagai ujian dari Allah SWT., seperti dalam Alqur'an disebutkan" Allah akan menguji keimanan hamba-hambanya dengan ujian", Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan, "setiap air mata yang keluar dari matanya akan menghapus dosa-dosanya". Sebagai seorang hamba yang taat sebisa mungkin kita harus terbiasa menjaga hati kita dan selalu berhusnudhon pada Allah, karena Allah bergantung pada prasangka hamba-hambanya. Terbaik bagi kita belum tentu terbaik bagi Allah, tapi terbaik menurut Allah itulah yang terbaik bagi kita. Setiap kejadian di dunia sudah diatur oleh _Nya.  jadi maknai kegagalan sebagai kesuksesan yang tertunda, dan kita harus bagkit dari kegagalan/keterpurukan.
Berikut beberapa langkah untuk dapat bangkit dari keterpurukan.
1. Yakin

“maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (QS. Alam Nasyrah : 7-8)
Sebenarnya ayat di atasmerupakan terapi islam dalam kegalauan hidup yang dialami oleh seseorang. Terapi islam yang dimaksud adalah keyakinan akan pertolongan Allah, bahwa Allah SWT akan senantiasa menolong hamba-Nya yang beriman dan selalu menegakkan kebenaran. Meskipun dalam pelaksanaannya, tidak sedikit kendala yang dihadapi, hingga yang mengancam keselamatan jiwanya. Jadi memang, dalam segala musibah apapun yang menimpa, kita harus bisa merasa yakin bahwa hal itu hanyalah bagian dari ujian yang Allah berikan untuk membuat kita lebih dewasa dalam menyikapi berbagai macam hal. Dan manakala kita merasa yakin kepada Allah bahwa segala kesusahan kita akan terbayar, maka niscaya akan ada jalan keluar dan kesusahan yang kita hadapi.

2. Optimis
Keyakinan pun akan melahirkan sikap optimis. Karena sikap optimis lahir manakala ada motivasi yang kuat dalam jiwa. Sedangkan motivasi ini bersendikan keyakinan. Karena itu, optimisme akan memupuk keyakinan, dan keyakinan akan membuahkan sikap optimis. Sikap optimis ini sangat pentig untuk menyongsong hari esok yang lebih cerah. Tanpa sikap optimis, boleh jadi perjuangan untuk meraih masa depan yang gemilang akan gagal dan kandas di tengah jalan. Tapi dengan sikap optimis ini meskipun mengalami kegagalan dan jatuh bangun, kita akan mampu bangkit dan bangkit lagi. 
Bukankah hidup ini trial and error, mencoba dan mencoba? Atau kegagalan itu dijadikan pengalaman yang berharga untuk lebih waspada dalam meraih cita-cita. Bukankah pengalaman itu guru yang terbaik? Bbukankah kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda? Dengan sikap seperti ini, kita akan memiliki tenaga, selalu optimis, dan tidak pernah putus asa dalam meraih cita-cita. Memang Allah SWT melarang hamba-Nya untuk berputus asa, dan hal ini termasuk perbuatan dosa. Sebagaimana firman-Nya:

“Katakanlah, hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar : 53)

3. Berusaha
Harapan tinggal lamunan dan angan-angan hanyalah impian, apabila tidak disertai dengan perbuatan. Memang keyakinan dan optimism saja tidak cukup untuk meraih cita-cita, tetapi harus di tindaklanjuti dengan usaha nyata. Dengan demikian, berusaha adalah suatu kemestian dan keniscayaan dalam mengejar cit-cita dan hari esok yang lebih cerah. Tidak ada rezki yang turun sendiri dari langit tanpa dicari. Kendati rerzki itu sudah diatur dan dibagi-bagi oleh Sang Maha Pencipta. Karena islam membenci sifat malas dan hanya berharapa belas kasihan dan uluran tangan orang lain.
Islam sangat menekankan kewajiban berusaha. Bahkan setelah beribadah, kita diperintahkan untuk bertebaran di muka bumi untuk mencari kasab (penghasilan) (QS. Al-Jumuah :10) jadi lebih baik berusaha tapi gagal, daripada tidk melakukan apapun sama sekali.

4. Berorientasi pada masa depan
Dalam berusaha kita tidak boleh terjebak dalam rutinitas, karena pada gilirannya akan menimbulkan kejenuhan dan kebosanan sehingga nantinya akan mengakibatkan rendahnya kualitas dan menurunnya produktivitas kerja. Oleh karena itu, dalam bekerja/berusaha kita harus berorientasi pada masa depan. Dengan demikian, kita harus menetapkan target dan tujuan yang hendak kita capai. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang, serta visi dan misi yang jelas.

5. Bertawakkal pada Allah
Manusia hanya diwajibkan berusaha, sementara yang menentukan hasil akhirnya adalah Allah SWT. Dialah yang Maha Tahu tentang keadaan dan masa depan kita. Karenanya, apapun yang telah di putuskan oleh Allah, maka itulah keputusan yang terbaik untuk kta di sisi Allah SWT. Tinggal bagaimana kita bisa menerimanya dan mampu menarik pelajaran dari semua yang terjadi. Inilah sifat tawakkal yang mesti dikembangkan. Tawakkal adalah sikap mental yang menerima sepenuh hati dan lapang dada atas semua keputusan Allah yang menimpa diri kita. Sehingga apapun yang terjadi, meskipun terasa pahit, kita tidak boleh meratapi apalagi sampai menyalahkan dan berprasangka buruk terhadap Allah. Sikap tawakkal ini ada setelah kita berusaha sekuat tenaga dan semaksimal mungkin untuk meraih cita-cita.

6. Sabar dan Do’a
Tidak semua yang diusahakan akan membuahkan hasil sebagaimana yang kita harapkan. Terkadang dari usaha itu bukan manis yang kita dapatkan, melainkan pahit yang dirasa. Sehingga boleh jadi akan menimbulkan masalah dan menyurutkan semangat. Maka pada kondisi seperti ini kita harus mampu bersabar. Sabar adalah sikap mental yang menerima apapun hasil yang diperoleh sambil berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkannya. Jadi, sabar yang di kehendaki adalah sabar “aktif”, bukan pasif. Karena bila pasif berarti hanya berdiam diri menerima kenyataan. Dalam menyongsong masa depan, selain kesabaran, juga di perlukan do’a. maksudnya kita memohon kepada Allah agar di luluskan segala keinginan. Doa ini sangat penting dan berperan dalam mengusung kesuksesan, karena paling tidak, akan mempertebal keimanan dan keyakinan atas keberhasilan, selain apa yang kita usahakan mendapat ridha dan perkenaan di sisi Allah SWT.

Minggu, 07 Oktober 2012

Ada apa denganmu

Inikah hukum di negeriku... negeri yang sangat elok nan rupawan.. tapi... apakah orang-orang didalamnya elok juga wataknya? .. sungguh membuat aq sedih.. gmn hukum bisa tegak jika yang menghukum melakukan tindakan melawan hukum.. Hukum seolah terpedaya oleh sebuah kekuasaan. orang mati-matian mempertahankan kekuasaan sampai hukumpun dia langgar... sungguh manusia aneh... andaikan kejujuran ada di negeriku.. tidak akan ada tindakan melawan hukum.. andaikan hukum ditegakkan dengan baik..tidak akan ada kekerasan dan main hakim sendiri. Wahai para penegak hukum,.. sadarlah kau... ikutilah suara hati nurani... tegakkan hukum dinegriku... sungguh aq rindu.. aq ingin melihat orang tersenyum  dan bangga pada negeri ini. Aq bermimpi hidup dalam negeri yang aman, damai, sejahtera dan berakhlak mulia. Negeri yang tiada lagi kudengar kesedihan karena tidak makan, negeri yang tidak lagi terdengar ratapan karena lahannya diambil orang, negeri yang semua orangnya sayang dengan orang lain, tidak ada kekerasan, tiada lagi tawuran. tiada lagi kecurangan. tapi kapan semua impianku itu jadi kenyataan??????.

Selasa, 02 Oktober 2012